Pengaruh Metode Pembelajaran Problem-Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 1 Trucuk Klaten
Oleh : Rustam Hadi, M.Pd., dan Raudya Setya Wismoko Putri, M.Pd.
Dalam era globalisasi yang semakin kompetitif ini, kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu kompetensi yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu, khususnya siswa di jenjang pendidikan menengah . Kemampuan ini tidak hanya membantu siswa dalam memahami dan menganalisis informasi, tetapi juga dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari. Oleh karena itu, pengembangan kemampuan berpikir kritis di lingkungan pendidikan menjadi fokus utama bagi para pendidik.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP memiliki peran strategis dalam membentuk pemahaman siswa tentang berbagai aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Namun, sering kali pembelajaran IPS di sekolah masih berorientasi pada hafalan dan penyerapan materi secara pasif. Metode pembelajaran yang kurang interaktif ini dinilai kurang efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diyakini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah metode Problem-Based Learning (PBL).
Metode Problem-Based Learning (PBL) menurut rusman dalam (Nisa et al., 2023) adalah pembelajaran berbasis masalah yang berfokus pada pengembangan kemampuan pemecahan masalah yang nyata. Kelebihan utama dari model pembelajaran berbasis masalah adalah kemampuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar (Nisa et al., 2023). Melalui metode ini, siswa diharapkan mampu berpikir kritis, berkomunikasi secara efektif, dan belajar berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka.
Jadi metode Problem-Based Learning (PBL) menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, di mana mereka dihadapkan pada masalah nyata yang memerlukan pemecahan. Dalam prosesnya, siswa didorong untuk berpikir analitis, bekerja sama dalam tim, dan mengeksplorasi berbagai alternatif solusi sebelum mengambil keputusan.
SMPN 1 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah merupakan salah satu sekolah yang telah mencoba menerapkan metode PBL dalam mata pelajaran IPS. Sekolah ini melihat adanya kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa agar mereka lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Selain itu siswa menjadi lebih terampil dalam mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.