Oleh: Septio, S.Sos

Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berinteraksi, bekerja sama, dan saling bergantung satu sama lain. Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Pemikiran ini sejalan dengan teori homo socius yang dikemukakan oleh Aristoteles, bahwa manusia adalah makhluk sosial yang secara alami membutuhkan kehidupan bermasyarakat untuk berkembang (Aristoteles, Politics).

Menurut Soekarno bahwa manusia sebagai makhluk sosial menunjukkan betapa pentingnya kerja sama dalam membangun bangsa. Ia sering menekankan bahwa persatuan dan gotong royong adalah kunci untuk kemajuan. Prinsip “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” sangat berkaitan dengan gagasan bahwa manusia adalah kelompok sosial yang saling bergantung satu sama lain.

Dalam kehidupan sosial, manusia biasanya ingin berinteraksi melalui komunikasi. Biasanya, mereka berkomunikasi satu sama lain melalui bahasa sehari-hari yang mereka pahami di daerah tempat tinggalnya. Setiap daerah memiliki cara khas dalam berkomunikasi, yang tidak hanya sebagai alat bertukar informasi, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya. Di Bangka Selatan, salah satu bentuk komunikasi yang khas dan kaya makna adalah bekelakar atau bekisah.

Bekelakar bukan sekadar berbincang atau bertukar cerita, tetapi juga menjadi bentuk hiburan serta sarana mempererat hubungan sosial. Dalam bekelakar, seseorang dapat berbagi pengalaman, bertukar pikiran, mengekspresikan emosi, hingga bercanda gurau.