Karya: Hari Aprizal

Adalah ramuan antara jiwa dan tanah
dicipta atas kehendak Yang Maha Kuasa
Selama dikandung badan
ia diberi nikmat
namun tak pernah luput dari batas usia
yang pasti akan tiba

Hari demi hari
ruang nafsu kian melebar
Ia meraba segala yang direkam oleh mata
berbenih kecewa
saat sesuatu itu tak mampu dimiliki oleh jiwa
Dan harapan yang dahulu menggantung tinggi
perlahan terbuang—
bukan kepada-Nya
tapi ke ruang yang tak bermakna