BELITUNG TIMUR, TIMELINES.ID– Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis tak lepas dari proses pencatatan dan pelaporan tim pelaksana di lapangan. Terutama yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan secara berjenjang dari level desa, kecamatan hingga kabupaten.

Untuk itulah Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskotikdansa) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Beltim melakukan inovasi dengan membuat aplikasi bernama Sistem Informasi Kesehatan Orang Kampong Kite (SIKOK).

Dilansir dari Beltim.go.id, aplikasi SIKOK diluncurkan bertepatan dengan pencanangan kegiatan POPM filariasis di Auditorium Zahari MZ, Jum’at (20/10/2023). Ke depan aplikasi ini bukan hanya untuk menunjang kegiatan POPM namun untuk seluruh data kesehatan di Kabupaten Beltim.

“Aplikasi ini untuk menjawab tantangan pencatatan dan pelaporan POPM filariasis yang berbasis digital. Mengingat sebelumnya kegiatan POPM masih menyajikan data dan informasi secara manual,” kata Kepala Diskotikdansa Beltim, Bayu Priyambodo usai Press Conference peluncuran aplikasi SIKOK di Auditorium Zahari MZ, Jum’at (20/10/23).