PANGKALPINANG, TIMELINES.ID — Kondisi Geografis Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sebagai salah satu wilayah dengan luas perairan mencapai 80% dengan jumlah pulau lebih dari 470 menjadi tantangan tersendiri dalam setiap operasi pencarian dan pertolongan yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas).

“Kepulauan Bangka Belitung sebagai salah satu wilayah yang rawan bencana. Berdasarkan data Pusdalops BPND Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tanggal 1 Januari hingga 31 Oktober 2023, tercatat 1013 kejadian bencana yang didominasi oleh bencana Karhutla. Kemudian disusul dengan bencana kebakaran, cuaca ekstrim, puting beliung dan banjir,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu saat membuka Rapat Koordinasi Pencarian dan Pertolongan di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Rabu.

Baca Juga  Kejar Target Ekspor Nasional, Karantina Pertanian Indonesia Apresiasi Pemprov Babel

Kegiatan ini mengusung tema semangat satu jiwa satu rasa kita tingkatkan sinergitas dan solidaritas untuk quick action pelayanan pencarian dan pertolongan dengan rencana kontigensi di wilayah Kepulauan Bangka Belitung.

Pj Gubernur Suganda berharap melalui Rakor ini diharapkan dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mungkin terjadi sehingga seliruh pihak dapat melaksanakan perannya dalam menciptakan terselenggaranya operasi SAR yang efektif dan efesien.

“Dan terkhusus dapat mewujudkan rencana kontigensi guna peningkatan keselamatan pelayaran, mengurangi kerusakan lingkungan maritim di alur pelabuhan Pangkal Balam,” ujarnya.