“Kemudian itu menutup tempat-tempat penampungan air dan ketiga mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi, dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti. Ini yang membawa virus DBD pada manusia,” ujar Rangkuti, Jumat (22/12/2023) siang.

Diungkapkan Rangkuti, upaya tersebut telah dilakukan di berbagai desa serta kelurahan yang ada di Babar. Dengan harapan dapat menekan penyebaran penyakit DBD seperti kasus yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya karena dapat mengancam nyawa manusia.

“Desa Berang, kemudian Desa Simpang Gong, Kelurahan Menjelang dan berbagai desa, kelurahan hingga dusun lainnya sudah dilaksanakan. Ini akan terus kita gencarkan agar kasus DBD terus menurun dan kalau bisa bebas dari DBD,” jelas Rangkuti. (**)