Idap Kanker Payudara Stadium 4, Ibu 2 Anak asal Mentok Ini Butuh Uluran Tangan
BANGKA BARAT, TIMELINES.ID – Sudah dalam kurun waktu satu tahun terakhir, Ratih Prihatni, warga RT 04, Kampung Airterjun, Kelurahan Sungaidaeng, Kecamatan Mentok sudah tidak lagi bekerja seperti biasa. Wanita 38 tahun itu saat ini hanya terbaring lemah tak berdaya di rumah.
Masak, menyapu dan mencuci pakaian sudah tidak bisa lagi dilakukan ibu dua anak itu. Juga mandi dan buang air, dia sudah tidak bisa lagi melakukannya sendiri. Karena itu, dia harus memakai popok dan selalu rutin diganti. Setiap pagi dan sore, tubuh mungil itu dilap oleh sang suami.
Dengan begitu, kebersihan tubuh Ratih bisa selalu terjaga. Usut punya usut, ini semua karena penyakit mematikan yang diidapnya. Iya, Ratih didiagnosa mengidap kanker payudara, bahkan stadium 4. Penyakit ini, menggerogoti tubuh yang dulunya segar bugar itu.
Beruntung, Ratih memiliki suami yang sangat setia menemaninya, Suprojo namanya. Lelaki berusia 41 tahun itu selalu berada di samping Ratih siang dan malam. Membersihkan tubuh Ratih setiap saat, mengganti popok dan juga memasang selang tabung oksigen.
Projo, sapaan akrabnya bahkan tak lagi bekerja serabutan seperti biasanya. Ini karena istrinya tak bisa ditinggalkan sendiri di kamar rumahnya. Dua anak perempuannya juga belum mampu merawat sang bunda. Memang, anak tertua sudah berusia sekitar 15 tahun.
Namun, ia masih sekolah demi meraih masa depan yang cerah. Sementara si bungsu, masih sangat kecil, usianya 5 tahun. Simalakama dihadapkan kondisi sang suami, Projo. Seharusnya ia kerja, mencari nafkah dengan menjadi kuli bangunan atau penambang timah.
Dan kerjaan serabutan lain seperti yang biasa dia lakukan untuk menghasilkan uang. Namu kondisinya memang tidak bisa karena istri tercintanya tidak ada yang merawat. Dia menyebut, sang istri mulanya baik-baik saja dan sempat bekerja menjadi tukang bersih-bersih.
Tempat sang istri kerja sebagai tukang bersih atau santer disebut Office Boy (OB), diler sepeda motor ternama yang ada di Kota Mentok. Hingga suatu ketika istrinya merasakan sesak nafas yang luar biasa. Akhirnya, saat itu, sang istri dilarikan ke RSUD Sejiran Setason.
Kejadiannya sekitar satu tahun lalu dan saat itu tim medis melakukan biopsi. Di sana, perut bagian kiri bawah payudara istrinya dimasukkan sebuah selang penyedot. Tujuannya untuk mendeteksi penyakit apa yang diidap sang istri. Namun, hasilnya belum diketahui.
“Sejak kejadian itu sudah tak lagi kerja. Karena sampai tiga minggu dirawat di Rumah Sakit Mentok. Jadi waktu itu perutnya ditusuk selang ambil lendir (biopsi, red). Belum tahu sakitnya apa,” ujar dia kepada Timelines.id di kediamannya, Rabu (29/5/2024).
Setelah itu, istrinya kemudian dirujuk ke RSUP Babel dan sempat dilakukan biopsi kembali. Hanya saja, sang istri menolak karena rasa sakit saat biopsi pertama tiga hari sebelumnya masih terasa. Hari itu juga, suaminya kembali membawa pulang sang istri ke Mentok.
“Kondisinya masih normal saat itu. Lalu setelah dibawa pulang, muncul rasa sakit lagi. Jadi dibawa lagi ke rumah sakit provinsi, sempat tiga minggu dirawat. Diagnosa awal sakit paru karena sesak, dicek lagi ada kista juga, perutnya memang bengkak,” terangnya.