BANGKA SELATAN, TIMELINES.ID – Kasus HIV di Bangka Selatan tahun 2024 mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan mencatat terdapat 42 warga yang terjangkit HIV dan saat ini menjalani penanganan medis.

Jumlah ini meningkat 6 kasus dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 37 kasus HIV.

Guna menekan penyebaran HIV, Dinkes Basel bersama Puskemas Toboali melakukan pemeriksaan puluhan wanita pekerja malam di Café Blackjack Toboali, Senin (22/7/2024) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan, dr Agus Pranawa bilang, terdapat sebanyak 36 orang wanita pekerja seks (WPS) maupun pemandu lagu menjalani tes HIV.

Kegiatan ini bertujuan guna mendeteksi dini serta mencegah kasus baru HIV di daerah. Di mana WPS rentan hubungan seksual dan perilaku seks yang tidak aman dengan pelanggan.

“Fokusnya kita skrining mengecek kesehatan dari para pekerja hiburan malam. Tujuannya agar kita juga bisa mengontrol untuk penularan penyakit HIV,” kata dia, Senin (22/7/2024).

Agus Pranawa memaparkan, tes HIV dilakukan menggunakan metode mobile Voluntary Counseling and Testing atau VCT.

Tes itu dilakukan untuk mengetahui status HIV dan dilakukan secara sukarela serta melalui proses konseling terlebih dahulu.

Layanan ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan, dan pengobatan bagi orang dengan HIV/AIDS alias ODHA. Pada prinsipnya, VCT bersifat rahasia dan dilakukan secara sukarela.

Artinya, konseling dan tes ini hanya dilakukan atas inisiatif dan persetujuan pihak yang datang ke penyedia layanan VCT untuk diperiksa.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan selama VCT pun terjaga kerahasiaannya. Dipilihnya kawasan itu untuk mobile VCT tak terlepas dari tingginya migrasi WPS maupun pemandu lagu yang selalu berganti setiap tahunnya.

Maka dari itu, penularan HIV diprediksi memiliki peluang lebih tinggi di kawasan tersebut. Karena mereka juga menjadi populasi kunci dalam penyebaran HIV.