BANGKA TENGAH, TIMELINES.ID — Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Dede Lina Lindayanti mengaku kesadaran masyarakat untuk ber-KB sudah cukup tinggi.

“Program KB ini, bukan melarang orang untuk punya anak, tapi untuk mengatur jarak kehamilan, supaya mencegah dari 4 terlalu, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu dekat,” ujar Dede pada Selasa, (10/9/2024) di kantornya.

“Jarak anak 1 dengan lainnya hendaknya diatur, paling tidak 3 tahun, jangan sampai mengaturnya setahun 2 kali lahiran, di awal dan akhir tahun,” sambungnya.

Menurut Dede, silakan saja jika mau punya anak, tapi jangan sampai ada penelantaran anak.

“Optimalisasi program Keluarga Berencana ini juga bisa berdampak pada pengurangan angka kemiskinan ke depan, ketika masyarakat bisa mengatur jarak kehamilan, sehingga menghasilkan keluarga yang sehat dan sejahtera karena ekonominya baik,” ujarnya.

Menurut Dede, sejauh ini animo masyarakat Bangka Tengah dalam mengatur jarak kehamilan melalui KB cukup tinggi.