Oleh: Dinar Purwati

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang terbentuk pada tahun 2000, tentu masih tergolong muda bila dibandingkan dengan banyak provinsi lainnya. Secara nasional lebih dikenal sebagai daerah penghasil timah nomor satu di Indonesia, dan nomor tiga di dunia. Kondisi ini tentu menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat Babel terutama dari segi perekonomian. Akan tetapi, di balik keuntungan geografis ini tersimpan bahaya laten yang berkaitan dengan masa depan pendidikan di Babel. Selain permasalahan klasik pendidikan di Indonesia seperti fasilitas pendidikan yang belum memadai, serta kualitas dan kuantitas SDM pendidikan yang masih rendah, maka khusus di Babel, tingginya angka putus sekolah juga menjadi ancaman tersendiri.

Tantangan Dunia Pendidikan di Babel

Dikutip dari dataindonesia.id, angka putus sekolah jenjang SMA di Babel pada tahun 2022 mencapai 3,62 persen yang merupakan tertinggi di Indonesia. Hal ini tentu menjadi tamparan bagi kita semua, bahwa sebuah provinsi yang hanya berjarak 1 jam penerbangan dari Jakarta, justru angka putus sekolahnya tertinggi di Indonesia. Meski banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ini, namun harus kita akui bahwa “godaan ekonomi” menjadi penambang timah, dengan penghasilan ratusan ribu hingga jutaan setiap harinya, tetap menjadi salah satu penyebabnya.

Apalagi mindset anak muda sekarang yang selalu ingin cara cepat untuk mendapatkan uang, tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya, tentu turut membuat aktivitas pendidikan di sekolah menjadi sama sekali tidak menarik lagi. Dibutuhkan manajemen perubahan dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif sebagai solusi untuk merespons kondisi ini.

Peran Manajemen Perubahan

Secara teori, manajemen perubahan adalah pendekatan strategis untuk mempersiapkan, mendukung, dan membantu individu, tim, dan organisasi dalam membuat perubahan organisasional. Dalam konteks pendidikan, ini berarti memperkenalkan dan mengelola perubahan yang bertujuan untuk meningkatkan metode pengajaran, kurikulum, dan infrastruktur sekolah.