Resolusi dan Proyeksi BKPRMI 2025

JAKARTA, TIMELINES.ID — Pergantian Tahun baru bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga selalu menjadi momentum yang tepat untuk melakukan refleksi dan mengevaluasi perjalanan selama satu tahun terakhir serta mempersiapkan perencanaan dan langkah-langkah strategis ke depan.

Demikian penegasan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI) Nanang Mubarok dalam siaran persnya kepada Kader BKPRMI seluruh Indonesia yang diterima DPD BKPRMI Kabupaten Bangka pada Senin (30/12/2024).

Dalam konteks ini, Nanang Mubarok telah merumuskan resolusi dan proyeksi tahun 2025 yang bertujuan membawa organisasi BKPRMI ke arah yang lebih progresif, modern, inklusif, dan berdampak luas bagi masyarakat.

Tiga Pilar Strategis Menuju 2025 menurut
Nanang Mubarok menggarisbawahi resolusinya melalui pemikiran strategis yang berlandaskan pada tiga pilar utama dalam agenda BKPRMI untuk tahun 2025 yaitu penguatan SDM, pemberdayaan kemandirian ekonomi umat, dan digitalisasi program kerja.

“Pengembangan dan penguatan kapasitas SDM yang unggul menekankan bahwa BKPRMI memahami pemuda adalah aset utama bangsa yang harus dipersiapkan untuk menghadapi tentangan zaman, karenanya BKPRMI berkomitmen untuk membangun kapasitas dan kompetensi mereka melalui pendidikan, pembinaan, pelatihan, seminar, berbasis pemanfaatan teknologi digital dan keterampilan hidup (life skill). Upaya ini bertujuan menciptakan kader-kader yang kompeten dan siap menghadapi tantangan zaman di era modern. SDM yang unggul adalah kunci keberhasilan organisasi dan masa depan bangsa,” ungkapnya.

Lebih lanjut Nanang Mubarok menjelaskan bahwa pemberdayaan ekonomi umat pada tahun  2025 akan menjadi tahun pemberdayaan ekonomi melalui berbagai inisiatif program yang melibatkan peran aktif pemuda remaja masjid dalam menciptakan kemandirian ekonomi. Dalam konteks masyarakat yang semakin dinamis, BKPRMI berkomitmen untuk mendorong inisiatif ekonomi berbasis syariah, menciptakan lapangan kerja, dan membangun kemandirian finansial. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat basis ekonomi umat, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang luas .