TIMELINES1.COM, BANGKA – Empat pelaku penganiayaan di Bangka yang masih di bawah umur, Yakni Sa (14), De (14), Ah (14), dan Yu (14), mengaku menyesali perbuatannya terhadap Ra (14) yang tidak lain merupakan rekan satu sekolah di SMP Sungailiat, Kabupaten Bangka.


Bahkan, keempatnya sempat menangis ketika diperiksa oleh penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangka. Hal ini diungkapkan, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangka, Bripka. Dian Plaza.


Dian Plaza menyebutkan jika keempatnya mengakui aksi yang dilakukan lantaran dipengaruhi efek lem aibon.


“Dari pengakuan keempat anak ini. Mereka tidak menyadari perbuatannya karena pengaruh aibon. Mereka berlima ini teman sekolah dan teman main,” ungkap Dian Plaza.


Dari keterangan keempat bocah ini, awal mula terjadi duel ketika Ra mengajak Sa CS bermain seperti biasa. Namun keempat anak ini menolak lantaran, Ibu Ra selalu marah kalau mengetahui Ra bermain dengan mereka.


“Kata anak anak ini. Keempat anak ini, gak mau lagi bermain dengan korban. Karena Ibu korban suka marah kalau melihat Ra bermain dengan mereka. Keempat anak ini kalau main suka sampai Maghrib,” lanjutnya.


Karena merasa ajakannya ditolak, Ra pun mengajak keempat anak ini duel. Selanjutnya menentukan tempat janjian di dekat SD N 7 Sungailiat. Ra yang datang langsung memukuli Sa.