oleh: Abdussalam Alghozali

HIKMAH RAMADHAN, Belum lama Rasulullah SAW menginjakkan kakinya di Madinah, pasca perjalanan hijrah nan panjang dan berliku dari Mekkah.

Sejak sebelum kedatangannya, telah begitu banyak yang menantikan kehadirannya. Saat akhirnya beliau sampai, gegap gempita masyarakat Madinah menyambutnya.

Telah begitu lama kedatangannya dinanti. Tak terkira bahagianya kaum muslimin di Madinah menyambut tibanya sosok mulia nan dirindukan.

Di masa-masa awal ini, Rasulullah SAW lalu meletakkan berbagai pondasi untuk sebuah peradaban baru.

Dibangunnya masjid, dipersaudarakan antara kaum muslimin, ditata pasar sebagai sentra ekonomi, dibuatkan pula piagam Madinah sebagai landasan konstitusi pemerintahan.

Selain itu, Beliau pun menyiapkan perangkat lunak lainnya sebagai panduan keselamatan dalam hidup bermasyarakat.

Di antara petunjuk yang beliau sampaikan dalam hal ini adalah hadist yang diriwayatkan Ibnu Majah sebagai berikut: “Wahai manusia! Sebarkanlah salam, sambunglah silaturrahmi, berilah makanan, dan salatlah ketika orang-orang tidur, kalian pasti masuk surga dengan selamat”.

Kala kita merenungi dan membaca kembali sabda Rasulullah SAW di atas, kita akan mendapatkan hal yang sangat menarik. Beliau menjelaskan empat (4) kunci keselamatan yang tiga (3) di antaranya berdimensi hubungan sosial sesama manusia dan hanya satu (1) saja yang merupakan hubungan individu dengan sang pencipta.

Tiga kunci keselamatan yang berdimensi sosial adalah menyebarkan salam, menyambung silaturahmi dan berbagi makanan.

Tiga hal tersebut adalah amalan-amalan ringan yang dapat memberikan dampak teramat besar dalam kehidupan bermasyarakat.

Sehingga amat wajar jika hadist ini diimplementasikan dalam keseharian, akan lahirlah masyarakat yang penuh dengan cinta kasih, suasana guyub, damai, ramah, saling menolong dan dipenuhi berbagai nilai kebaikan lainnya.

Tentunya kondisi masyarakat seperti inilah yang diidamkan oleh semua orang.