Memaknai Idul Fitri (1)
Oleh: Ustad Abdussalam Alghozali
HIKMAH RAMADHAN, Idul fitri kini hampir tiba. Kemeriahan suasana lebaran sudah begitu terasa. Bahkan sudah sejak sepekan sebelumnya.
Setelah sebulan berpuasa dan mengisi Ramadhan dengan berbagai kebaikan, sampailah juga kita di penghujungnya.
Idul Fitri secara bahasa berasal dari bahasa arab yang berarti hari raya (Ied) berbuka puasa (fithri).
Makna ini berarti pada hari idul fitri kita merayakan bolehnya kita makan kembali seperti biasa setelah satu bulan kita berpuasa. Ini adalah makna yang pertama.
Makna kedua yang lazim difahami dari kata Idul Fitri adalah Kembali kepada fitrah kesucian. Makna ini berangkat dari pemahaman atas hadist Rasulullah SAW “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alaih).
Makna kedua yang bermakna kembali kepada kondisi fitrah, suci tanpa dosa ini ternyata memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku. Kondisi ini hanya akan didapatkan oleh seorang muslim yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan sebenar-benar puasa.
Puasanya berangkat dari keimanan, dilandasi keikhlasan dan hari—hari puasanya dipenuhi dengan amalan yang mendekatkan diri kepada ridho Allah SWT.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.