BANGKA SELATAN, TIMELINES.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu, menyebut program Gule Kabung (Gubernur Langsung Eksekusi Kerja Membangun Bangka Belitung) dan Aik Bakung menjadi bukti kehadiran pemerintah secara langsung di tengah-tengah masyarakat pedesaan.

Pj Gubernur Suganda menjelaskan di Program Gule Kabung dan Aik Bakung yang turun langsung ke masyarakat dan didukung oleh Forkopimda itu, pemerintah melakukan banyak hal, seperti pengecekan harga di Pasar hingga memberikan pelayanan publik yang kolaboratif.

“Sesuai dengan filosofi yang terkandung di dalamnya. Gule Kabung atau gula merah, yang berasal dari batang kabung, dengan segudang manfaat. Kita buktikan semuanya di program ini. Walaupun baru seumur jagung, Gule Kabung sudah mendapat penghargaan tingkat nasional dari media INews TV,” kata Pj Gubernur Suganda dalam sambutannya saat ramah tamah bersama masyarakat Desa Bukit Terap, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Basel, Selasa malam.

Ia mengatakan Gule Kabung ini memiliki konsep yang baik, dari sana pemerintah bisa melihat beragam permasalahan yang dialami masyarakat. Ada banyak persoalan yang tidak pernah kita pikirkan, akan tetapi bisa kita lakukan dengan tindakan. Artinya konsep-konsep inilah yang akan terus kita hadirkan di masyarakat.

“Melalui program Gule Kabung dan Aik Bakung ini, banyak sekali hal yang kita ketahui, lakukan dan langsung kita atasi. Seperti, masyarakat yang sakit, rumah tidak layak huni dan juga kemarin ada warga yang mengidap ODGJ (gangguan jiwa) yang terkurung 25 tahun kita turun membantu, termasuk juga permasalahan stunting,” ujarnya.

Pj Gubernur Suganda mengungkapkan, Gule Kabung memiliki konsep dasar dengan tujuan yang baik.

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Suganda juga menjabarkan arah penggunaan APBD perubahan tahun 2023, yang beberapa hari lalu sudah di sahkan oleh DPRD Kepulauan Babel.

“Dalam rancangan APBD perubahan tahun 2023 Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel sendiri telah mengalokasikan anggaran untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Negeri Serumpun Sebalai ini. Salah satu upaya intervensi untuk mengatasi hal itu, yakni dengan memberikan bantuan langsung untuk masyarakat yang terdata sebagai penerima manfaat,” ujarnya.