Januari yang lalu
Aku dan kau dalam teman perjalanan
Kita seolah-olah orang paling tahu
Saling paham satu sama lain
Mataku suka nakal saat menatap gigi putihmu yang tersusun rapi dan indah
Bagai deretan pagar rindu di dalam dentum hati yang bergejolak.

Lekuk tubuh yang tak nampak mata itu nampak membuat indera penglihatan penasaran ..
Anggunnya dirimu, dik
Dariku, untukmu
Bolehkah kita sekadar bertutur sapa sejenak, seperti waktu itu?
Atau kau, maukah menjadi bagian dari payung teduhku yang hendak terbang terbawa angin tanpa kendali ini
Menjadi tempatku melabuhkan segala gundahku dalam ikatan halal
Seperti ceritamu yang kudengar berapa pekan lalu.

Dariku, untukmu….
Kuhaturkan segala gundah gulana dalam jiwa kepada doa.
Sampaikanlah harapku ini padanya
Wajah teduh nan ayu suara lembut mendayu.
Kaulah bagian dari sepertiga malam yang kusampaikan dalam sujud terakhir dan doa terpanjang yang menenangkan.
Kaulah bagian dari sepertiga malamku yang selalu kucoba merayu pencipta kita dengan semampuku.