Sensasi Menikmati Durian Tembaga Lokal di Kebun Bujang Dusun Burak
Sensasi Menikmati Durian Tembaga Lokal di Kebun Bujang Dusun Burak
Menikmati durian langsung dari kebunnya memang berbeda dibandingkan kita membeli di sepanjang jalan yang sejak dua pekan terakhir ramai dijajakan di Bangka Belitung.
Kita bisa melihat langsung buah durian yang jatuh dari pohonnya. Tapi awas, saat angin kencang, jangan coba-coba berada di bawah pohon durian, kalian tahukan apa akibatnya, he..
Sensasi menikmati durian yang baru saja jatuh dari batanngya sungguh berbeda.
Hmm..harum dan rasanya terasa berbeda. Saya wartawan timelines.id bersama Geboy TVRI, Cepi Bangka Pos dan Dika Satuarah Kamis (19/12/2024) siang sempat merasakan sensasi itu.
Kami mencoba mengeksplore buah durian di Dusun Burak, Desa Terap tepatnya di kebun milik Heri, warga Toboali.
Menuju kebun Heri alias Bujang hanya butuh waktu 20 menit saja dari Toboali. Jalan menuju Tukak Sadai sangat bagus dan lancar.
Kebun peninggalan ayah Bujang ini berada tak jauh dari jalan raya Tukak Sadai. Hanya 5 menit saja kita sudah tiba di kebunnya.
Pria beranak dua ini memiliki kebun yang luasnya mungkin 1 hektar lebih. Kebun itu ditanami durian, buah naga serta lada.
Ada 11 pohon durian jenis tembaga lokal yang ditanam ayahnya sejak tahun 1984 lalu.
Di pinggir kebun, Bujang membangun pondok berukuran 4×4 meter.
Tak jauh dari kebunnya terdapat danau kecil (kolong-red) yang airnya tembus menuju sungai besar di Desa Terap.
Kata Bujang, di kolongnya itu banyak ikan toman. Ukurannya pun lumayan.
Tak lama kami ngobrol, tiba-tiba saja.. buk..buk..
Dua butir durian berukuran besar jatuh. Kami berteriak seketika, wow…
Ini salah satu sensasi menikmati durian yang langsung dari kebunnya. Semua mata yang mencari arah jatuh sang raja buah ini.
Cepi dan Dika tak menyia-nyiakan waktu. Keduanya langsung menuju arah suara.