Oleh: Indra Pirmana, S .Pd.

Di tahun 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang merupakan salah satu pecahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dinakhodai Abdul Mu’ti menghadirkan layanan pendidikan bermutu bagi seluruh masyarakat Indonesia baik itu sekolah formal dan non formal .

Prioritas utamanya adalah memperluas akses pendidikan secara merata untuk masyarakat. Karena, pendidikan adalah hak setiap warga negara untuk memajukan kualitas sumberdaya yang hebat.

Mewujudkan pendidikan bagi semua masyarakat melalui literasi. Tidak semua masyarakat merasakan pendidikan formal maka, di Indonesia ada program Paket A (setara SD/MI), Paket B (setara SMP/Mts), dan Paket C (setara SMA/SMK/MA).

Program non formal ini terbuka untuk masyarakat yang terhalang mengikuti pendidikan formal.

Maka dengan adanya pojok baca di Alun-alun Kota sangat membantu sekali para pengunjung baik warga sekitar ataupun dari luar daerah.

Lebih jauh lagi, masyarakat dan pemerintah daerah perlu bekerja sama untuk menciptakan akan pentingnya pojok baca di alun-alun kota.

Alhamdulilah di Bangka Selatan sudah hadir Pojok Baca Digital (POCADI) “Wisma Samudera,” berlokasi di kawasan Simpang Lima Toboali.

Lokasi tersebut, mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Pojok baca ada yang berbasis teknologi dan ada juga koleksi buku bacan untuk anak-anak, pelajar, bahkan sampai masyarakat umum. Waktu buka mulai pukul 08.00 pagi – pukul 21.00 malam.

Hadirnya pojok baca di Simpang Lima Toboali berkat kerja sama antara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Bangka Selatan Sumadi dan Ketua GPMB (Gerakan Pemberdayaan Minat Baca) Rusmin Sopian, Ketua PWI Basel, Dedy Irawan dan para pegiat literasi Kabupaten Bangka Selatan.

Pada awal tahun 2025 ini, dengan perhatian yang lebih besar dari pemerintah, pendidikan formal dan non formal akan memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang merata di Indonesia untuk meningkatkan minat baca.

Pojok baca adalah suatu ruang mini atau area kecil yang disediakan untuk membaca, biasanya berisi berbagai jenis buku atau materi bacaan yang dapat diakses oleh pengunjung secara gratis.

Pembangunan ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas membaca, memudahkan akses informasi dan meningkatkan literasi pada masyarakat.

Tetapi juga menjadi alat untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

Manfaat pojok baca di Alun-alun Kota atau tempat keramaian adalah Sebagai akses yang mudah dan gratis ini dapat mempermudah masyarakat, terutama masyarakat yang jarang mengunjungi perpustakaan. Artinya memudahkan masyarakat untuk menumbuhkan minat literasi.

Menciptakan kebiasaan baik dan mendukung kebiasaan membaca, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Menggunakan waktu luang untuk membaca sambil menunggu anaknya bermain.

Menumbuhkan minat baca sejak dini. pojok baca menjadi sarana yang sangat efektif untuk memperkenalkan dunia literasi.

Mendukung rogram pemerintah yang bertujuan meningkatkan literasi masyarakat luas secara merata.