Karya: Dr Darus Altin

Begitu piawainya Rona Buhiran “sang maestro” dalam menjalankan roda pemerintahannya di Negeri Terra Stanum. Negeri dengan kekayaan semesta yang diturunkan sang Pencipta. Sepertinya telah mengalir jutaan mineral di dalamnya juta tahun yang lalu. Saking berlimpah ruahnya mineral Stannum yang ada.

Layaklah seorang dengan nama Rona Buhiran disebut “Sang Maestro” karena bijaksana memimpin rakyat yang dia cintai. Menjaga keseimbangan alam juga menjadi prioritas pembangunannya. Menurutnya keseimbangan adalah tanda jalannya stabilitas sebuah pemerintahan.

Walaupun Negeri Terra Stannum menjadi bius ekonomi yang menjanjikan, namun rakyat di Tera Stanum tetap berjalan mengikuti roda kehidupannya.

Bertani tetap menggarap kebun dalam roda pertaniannya. Nelayan tetap menjala dalam roda baharinya. Pegawai tetap bekerja dalam roda organisasinya dan Pedagang tetap semangat menjual barang dagangannya. Jika orang bekerja sesuai bidangnya itulah salah satu tanda keseimbangan alam menurut sang maestro.

Namun setelah sepuluh tahun berjalannya waktu, sang maestro merasa sudah cukup memimpin dua periode di Terra Stannum. Banyak yang sudah diletakkan pondasi pembangunan yang kuat bagi Terra Stannum. Banyak harapan yang ditanamnya bagi maestro-maestro berikutnya untuk melanjutkan yang baik yang telah ditinggal Rona Buhiran.

Sekarang, Negeri Tera Stannum dipimpin Senja Kuraue. Maestro baru terpilih dari latar belakang pengusaha sukses di Tera Stannum. Tahun pertama, pemerintahan Senja Kuraue berjalan baik.

Namun, seiring berjalannya waktu Senja Kuraue mulai melenceng dari arah pembangunannya. Pergaulan dengan pengusaha lain yang sedikit “nakal”, mulai mempengaruhi pikiran Senja Kuraue yang sebenarnya memiliki niat baik untuk membangun Negeri Terra Stannum.