Oleh: Heri Suheri, CIJ., CPE., CA-HNR., CFLS.

Di sebuah kepulauan yang indah, awal kisah hiduplah seekor Mentilin, hewan kecil khas pulau tersebut yang memiliki tubuh ramping, kulit bercorak warna coklat kemerahan hingga abu abu kecoklatan. Mentilin tersebut bernama Krabuku, sangat dikenal oleh penduduk lokal karena salah satu hewan kecil bermata bulat lucu, dan menggemaskan.

Cerita ini dimulai dari suatu pagi yang cerah, Krabuku (Mentilin) terbangun dengan perut yang keroncongan. Ia pun memutuskan untuk menjelajahi hutan untuk mencari makanan.

Krabuku melompat melintasi berbagai pohon besar dan semak-semak yang lebat, mendengarkan suara burung dan melihat kupu-kupu yang berterbangan. Krabuku juga menemukan banyak buah-buahan yang matang, tetapi ia tahu bahwa ada makanan yang lebih enak dan tersembunyi di dalam hutan.

Setelah beberapa saat mencari, Krabuku melihat jejak yang tidak biasa di tanah. Dengan rasa ingin tahu, ia mengikuti jejak tersebut. Jejak itu membawa Krabuku ke sebuah lembah yang sunyi.

Di tengah lembah, ia menemukan sekelompok hewan baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Mereka adalah sekelompok burung cantik dengan bulu berwarna-warni yang sedang mencari makan.

Krabuku merasa gugup, tetapi rasa ingin tahunya mengalahkan ketakutannya. Ia mendekati kelompok burung itu dan memperkenalkan dirinya. “Salam kenal, aku Krabuku, di kepulauan ini aku disebut Mentilin. Apa kalian sedang mencari makanan?”

Burung-burung itu tersenyum dan menyambut Krabuku dengan ramah. “Kami memang sedang mencari makanan. Kami bernama Jembang, Kangkareng, dan Paok. Kami adalah burung khas kepulauan ini,” jawab Jembang, burung khas mukanya berwarna biru cerah.

Krabuku menjelaskan bahwa ia adalah hewan endemik asli kepulaun indah ini, dan tahu tempat-tempat di mana makanan lain bisa ditemukan. Dengan suka cita, mereka bersepakat untuk bersama-sama mencari makanan, Krabuku mengajak mereka ke pohon-pohon besar di tepi sungai, di mana buah-buahan lezat tumbuh.

Dengan kerja sama antara Krabuku dan para burung, mereka mengumpulkan buah-buahan dan biji-bijian. Mereka saling membantu dan berbagi cerita, hingga rasanya waktu berlalu begitu cepat.

Setelah seharian berpetualang, Krabuku dan teman-teman barunya duduk di tepi sungai, menikmati hasil jerih payah mereka. “Aku senang bisa bertemu dengan kalian. Ini adalah hari yang paling menyenangkan dalam hidupku,” kata Krabuku dengan senyum lebar.