HPN, Tarman Azzam dan Integritas
Oleh: Rusmin Sopian, Mantan Jurnalis Babel
Setiap Hari Pers Nasional 9 Februari, penulis selalu teringat dengan Tarman Azzam.
Tokoh pers nasional asal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Setidaknya banyak petuah yang diperoleh dari Bang Tarman. Setidaknya banyak pengetahuan yang didapat dari putra Bangka Belitung itu.
Pertemuan pertama dengan mantan Ketua PWI Jaya itu sebelum penulis menekuni dunia jurnalistik.
Anggota Polsek Toboali, Saroredon yang biasa disapa Bang Don (alm) yang mengenalkannya.
Penulis sempat kaget dengan hubungan istimewa antara Bang Tarman dan Bang Don (alm).

Pertemuan kedua berlangsung saat penulis mengikuti pelatihan jurnalistik Bakti Timah yang berlangsung di Pemali tahun 1999.
Bang Tarman saat itu tampil sebagai salah satu narasumber bersama tokoh pers nasional lainnya seperti Andy F Noya, dan tokoh pers nasional lainnya.
Pertemuan ketiga berlangsung di Wisma Sabang (Gedung KONI Bangka Selatan) sekitar tahun 2000. Sebelum pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang pertama.
Saat itu Bang Tarman bertemu dengan masyarakat Toboali dan sekitarnya. Ikut mendampingi Bang Tarman dalam pertemuan malam itu, di antaranya Ketua PWI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Hermasyah Bermain, Amin Sulton, dan Farhan.
Sebagai jurnalis, tentunya ini momentum untuk mendapatkan berita tentang calon Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Saat acara pertemuan usai, penulis langsung menghampiri Bang Tarman. “Izin wawancara, Bang.” “Orang Habang, ape kabar,” jawabnya.
Tampaknya, Bang Tarman sudah memahami apa yang ada dalam pemikiran penulis. Apalagi momentum pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan segera dilaksanakan.