BELITUNG TIMUR, TIMELINES.ID – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif antara Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto di Desa Balok dan Desa Nyuruk Kecamatan Dendang Kabupaten Belitung Timur (Beltim) telah selesai.

Dengan berakhirnya KKN ini, mereka menyampaikan laporan hasil program KKN yang telah mereka laksanakan selama satu bulan terakhir baik dalam aspek pendidikan maupun sosial.

Demikian audiensi laporan program KKN Universitas Muhammadiyah, Rabu (23/2), di Ruang Rapat Gunong Lumut Bappelitbangda Beltim.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Beltim, Mathur Noviansyah mengatakan ada satu temuan penting yang didapatkan oleh mahasiswa selama mereka KKN di Desa Balok dan Desa Nyuruk, salah satunya adalah terkait Pendidikan.

“Ada satu temuan penting terkait pendidikan yaitu kondisi siswa sekolah yang ternyata masih ada yang putus sekolah, usia pendidikan yang ditamatkan juga masih rendah dan masih banyak anak-anak yang tidak menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD),” kata Mathur.

Mathur juga menjelaskan salah satu penyebab dari permasalahan pendidikan tersebut yaitu karena anak-anak usia sekolah di Desa tersebut ternyata lebih tertarik untuk ikut orangtua atau lingkungannya untuk bekerja di bidang atau kegiatan pertambangan.

“Temuan penting ini memotivasi kita nanti untuk memberikan usul atau saran kepada Pak Bupati agar dapat mengeluarkan edaran atau produk hukum yang intinya adalah melarang semua pelaku tambang melibatkan anak usia sekolah dalam kegiatan pertambangan dan meminta agar semua lapisan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk melakukan pengawasan dan pembinaan,” jelas Mathur.

Hal ini dilakukan dalam rangka menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan jenjang pendidikan yang ditamatkan oleh anak usia sekolah di Kabupaten Beltim.