Menyaksikan Perjalanan Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan (Catatan Seorang Jurnalis)
Menyaksikan Perjalanan Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan
Oleh: Rusmin Sopian
Senin (2/9) 2024, penulis seperti memutar jarum jam dinding ke masa lalu, ketika diminta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menceritakan perjalanan pembentukan Kabupaten Bangka Selatan sebagai jurnalis era itu.
Senin pagi menjelang siang itu, saat matahari mulai menerpa wajah, bersama H. Hidayat Tukijan, pelaku sejarah pembentukan Kabupaten Bangka Selatan ini, kami terbuai dengan heroisme kisah masa lalu yang begitu heroik dengan dipandu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rahmadi yang didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bangka Selatan Sumadi.
Tempat mengisahkannya pun sangat bersejarah. Wisma Samudera Toboali yang pernah didatangi Presiden Pertama Indonesia Soekarno tanggal 30 Maret 1949.
Tahun 1999, penulis masih berstatus sebagai jurnalis Suara Bangka.
Baru pulang dari kegiatan pelatihan jurnalistik Bhakti Timah yang diselenggarakan PT. Timah di Pemali Kabupaten Bangka dengan narasumber para jurnalis hebat Ibukota era itu diantaranya Andy F Noya dan Ketua PWI Pusat Tarman Azam ( alm) yang merupakan putra Bangka Belitung.
Dan tentunya sejumlah nama jurnalis beken nasional yang tidak asing di pembaca surat kabar era itu.
Tahun 1999 itulah Komite Perjuangan Pemuda Toboali ( KPPT) dibentuk oleh para pemuda Toboali yang dinakhodai Eddy Sani ( alm).
38 pemuda Toboali yang tergabung dalam KPPT mendeklarasikan diri sebagai organisasi yang memperjuangkan pembentukan Kabupaten Bangka Selatan di Wisma Sabang Toboali pada tanggal 11 Juli 1999.
Mulailah para pengurus dan anggota KPPT mensosialisasikan pembentukan Kabupaten Bangka Selatan ke publik. Tak terkecuali lewat media surat kabar.
Bersama rekan-rekan jurnalis yang bertugas di Toboali saat itu Ferdy Hermawan (Bangka Pos) dan Rawizar Erer (Sumatera Express) dan dilanjutkan Istarudi (Suara Bangka) serta Rustam (Suara Bangka) berita kegiatan KPPT selalu ditulis untuk publik. Terbaca oleh publik.
Bahkan terkadang ikut bersama rombongan KPPT yang melakukan demo dan dengar pendapat dengan Bupati dan DPRD Bangka di Sungailiat.
Tak heran bila saat itu redaktur Suara Bangka menyatakan bahwa Kabupaten Bangka Selatan akan segera terwujud dengan banyaknya pemberitaan yang dipublikasi lewat surat kabar.
Dengan bermodalkan semangat, KPPT terus menggelorakan semangat pembentukan Kabupaten Bangka Selatan ke penjuru mata angin. Menembus lautan. Menembus kaki langit.
Pada sisi lain, harus kita akui bahwa perjuangan KPPT saat itu didukung para taipan lokal era itu, diantaranya H. Sukandi Sulaiman (alm), Liu Chandra (alm) dan Hasan Sudiato alias Bukong yang kemudian menjadi Ketua Gerakan Peduli Toboali ( GPT) serta para taipan lokal Toboali lainnya.