Karya: Syalmiah

telaga di kedua matamu beriak
teduh laksana oase di panas kemarau
bening seperti air Losari
kemilau ditimpa mentari pagi

tuturmu salju, tak banyak kata sepatah dua patah saja
tenggelamkan nurani dalam samudra kasih yang kau semai, laksana butiran tasbih yang terus menggema

ayah,
dulu kita sering berlari di antara derap kerbau dan hitamnya lumpur
wajah sumringah geletak badan di dendang rumput dan siulan burung-burung pipit