Tolak Tambang di Beriga, Ribuan Massa Unjuk Rasa di PT Timah dan Kantor Gubernur Babel

PANGKALPINANG, TIMELINES.ID – Ribuan warga nelayan Desa Beriga bersama ratusan mahasiswa dan Walhi Bangka Belitung menggelar unjuk rasa di gerbang utama Kantor PT Timah Tbk dan Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

Ribuan massa ini menolak rencana pertambangan yang akan dilanjutkan oleh PT Timah Tbk di laut Desa Beriga Bangka tengah.

“Mata pencaharian warga desa itu bergantung pada ekosistem pesisir. Mereka nelayan, perempuan nelayan, pencari ikan, kerang dan pencari ketam yang hidupnya bergantung memanfaatkan bakau dan semua ekosistem pesisir laut Beriga,” kata Direktur Walhi Bangka Belitung, Ahmad Subhan Hafiz yang melakukan orasi di gerbang utama kantor PT Timah Tbk, Senin (28/10/2024).

Massa memulai aksi unjuk rasa di gerbang Kantor PT Timah Pangkalpinang. (Foto Zhavia)

Ia mengatakan hampir 2.000 warga terlibat dalam aksi unjuk rasa ini.

Walhi turut serta mendampingi mereka untuk menyampaikan aspirasi ratusan nelayan dan warga Desa Beriga Tanjung berikat kabupaten Bangka Tengah.

“Semua aktivitas penambang timah itu meninggalkan limbah bekas tambang di pesisir laut hampir sampai terbawa 7-8 mil,” ujarnya.

“Dan sampai hari ini terumbu karang kita secara masif sudah rusak dan tidak lagi memiliki fungsi ekologi akibat pertambangan timah di pesisir laut itu,” katanya.

Menurutnya kebijakan PT Timah Tbk yang memaksa melakukan aktivitas tambang di laut Beriga harus dievaluasi oleh pemerintah daerah.

Selain itu, hampir semua warga Bangka Belitung khususnya warga Desa Batu Beriga menolak aktivitas timah di pesisir laut itu.

Dan yang membuat warga kontra karena ekosistem pantai yang masih bagus dan sumber pangan masih ada bagi warga nelayan dari Desa Beriga.