Oleh: Dr. Darus Altin

“Mungkin sudah selayaknya Bangka Belitung memiliki Museum Sejarah dan Budaya Melayu”. Dari tempat ini ada identitas yang akan terkuak tentang sejarah daerah dan budaya yang menjadi dasar dan pondasi membangun negeri Serumpun Sebalai secara berkelanjutan.

Ada hal-hal yang menggugah setelah membaca tulisan yang berjudul: Keunikan Keris Bangka Belitung di Museum Nasional Indonesia dari Bang Heri Suheri. Dari tulisan tersebut sangat jelas bahwasanya sejarah Bangka Belitung sudah sangat tua sekali dari usianya. Terlihat dari benda-benda pusaka seperti keris Melayu dan Prasasti Kota Kapur yang tersimpan dan terinventarisir dalam museum nasional.

Mengingat sejarah adalah mengingat masa lalu. Dari masa lalu, ada arah untuk masa depan. Masa lalu menciptakan identitas dan karakteristik daerah sehingga pembangunan Babel ke depan juga memiliki pondasi kuat pada masa yang akan datang.

Informasi sejarah maupun budaya tersebut sebaiknya terdokumentasi dan tersimpan dalam suatu tempat yang kita sebut Museum.

Hampir semua provinsi di wilayah Sumatera telah memiliki museum sejarah berkaitan dengan daerahnya. Seperti: Museum Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang. Edukasi sejarah Aceh di Museum Aceh sejak tahun 1915 dengan nama Atjeh Museum.

Museum Negeri Sumatera Utara yang ada di Medan sebagai museum sejarah peninggalan bangsa.

Museum Adityawarman yang merupakan museum sejarah dan budaya di Padang. Museum Negeri Riau di Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru. Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Museum Bengkulu sebagai museum sejarah di Provinsi Bengkulu. Provinsi Jambi telah memiliki Museum Sejarah Perjuangan Rakyat Jambi. Di ujung Wilayah Sumatera, juga memiliki Museum Lampung sebagai museum terbesar dan pertama di Kota Bandar Lampung.

Bahkan di provinsi Sumatera tersebut sudah tersebar ke Kabupaten Sekitar. Misalnya: Museum Deli Serdang yang terletak dekat Kawasan Perkantoran di Tanjung Garbus, Lubuk Pakam.

Dalam hal ini kita belajar bahwasanya provinsi-provinsi lain di Sumatera telah menggap penting bahwa museum menjadi nilai tambah bagi daerah. Mungkin telah layak Bangka Belitung sebagai bagian dari provinsi kepulauan di Indonesia khususnya bagian dari wilayah Sumatera juga memiliki museum sejarah dan budaya.

Semua harapan besar ini memang tidak terlahir dari saya yang bukan seorang budayawan atau sejarawan. Namun demikian ada aspek-aspek lain yang dapat dikupas dengan keberadaan museum sejarah dan budaya. Seperti aspek pendidikan dan potensi ekonomi baru bagi daerah.

Dari aspek pendidikan, edukasi sejarah dan budaya bagi generasi masa yang akan datang tentunya menjadi literasi yang baik sebagai pembentukan karakteristik generasi yang berbudaya dan tidak melupakan sejarah daerahnya.