SASTRA,TIMELINES.ID- Sapardi Djoko Damono adalah salah seorang sastrawan besar Indonesia yang mempunyai karya-karya luar biasa. Melalui karya-karyanya, Sapardi juga banyak memperoleh penghargaan-penghargaan besar, baik dari dalam maupun luar negeri.

Salah satu karyanya berupa puisi-puisi yang luar biasa, bahkan kumpulan puisi itu tidak mati maupun lekang oleh waktu.

Sajak-sajak Sapardi telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa daerah. Dia tidak saja aktif menulis puisi, tetapi juga cerita pendek.

Puisi karya Sapardi Djoko Damono
Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Kepompong Itu

kepompong yang tergantung di daun jambu itu mendengar kutukmu yang kacau terhadap hawa lembab ketika kau menutup jendela waktu hari hujan
kepompong itu juga mendengar rohmu yang bermimpi dan meninggalkan tubuhmu: melepaskan diri melalui celah pintu, melayang di udara dingin sambil bernyanyi dengan suara bening dan mengetuk bau bunga
dan kepompong itu hanya bisa menggerak-gerakkan tubuhnya ke kanan-kiri, belum saatnya ia menjelma kupu-kupu; dan, kau tahu, aku tak berhak bermimpi

Puisi Goenawan Mohammad
Dalam Kemah

Sudah sejak awal kita berterus terang dengan sebuah teori: cinta adalah potongan- potongan pendek interupsi–lima menit, tujuh menit, empat…. Dan aku akan menatapmu dalam tidur.

Apakah yang bisa membuat Anda lelap setelah percakapan? Mungkin sebenarnya kita terlena oleh suara hujan di terpal kemah. Di ruang yang melindungi kita untuk sementara ini aku, optimis, selalu berpikir grimis sebenarnya ingin menghibur, hanya nyala tak ada lagi: kini petromaks seakan-akan terbenam. Selai jadi terasa kecil. Dan ketika hujan berhenti, malam memanjang karena pohon-pohon berbunyi.