#Putri Simba

Oleh: Putri Simba Siang itu, angin berembus lembut di lapangan sekolah. Dinda duduk di bangku

Oleh: Putri Simba Di kegelapan malam yang sepi, sunyi tanpa suara, aku, Dinda, tertidur lelap di

Oleh: Putri Simba Namaku Putri Rahmawati, biasa dikenal dengan nama penanya Putri Simba, pelajar

Karya: Putri Simba Kring …, suara bel masuk sekolah sudah dibunyikan dengan keras. Namun,

Karya: Putri Simba Tepat pukul 03.30 Wib, aku, Namira anak yang terbiasa dengan disiplin tepat

Karya: Putri Simba Di balik tampilan senyumku Ada hati yang rapuh, penuh luka, Laksana kaca hampir

Karya: Putri Simba Jeruk nipis Kulitnya tidak tipis Ngupasnya dengan diiris Nasibmu untuk ditiris

Karya: Putri Simba Terlintas di isi kepala Apakah agama sebatas pil penenang? Dari si pesakitan

Oleh: Putri Simba Saat dunia tak lagi berakal Langkah lelah menghamba pada budi langit Sempurnakan

Karya: Putri Simba Kepsek kami Pak Yudi Sapriyanto, S.Pd Wajah teduhmu Senyuman menentramkan

Karya: Putri Simba Datang dan pergi, hitam dan putih, gelap dan terang, ditolak dan diterima, dua

Karya: Putri Simba Mata seakan enggan menatap Lidah seketika kelu tuk berucap Telinga memilih tuli

Karya: Putri Simba Ajari aku menggunakan pena Kan kutulis gemercik air hujan Tetes tajamnya Basahi

Karya: Putri Simba Di sebuah desa kecil yang tersembunyi, tinggallah seorang anak laki-laki bernama

Karya: Putri Simba Aku kembali pada memori ingatan 4 tahun silam. Ibu membelai rambutku, menatapku